Renungan untuk menjalin persahabatan yang dalam
Memang
benar, bahwa manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa ada
orang-orang disekitarnya. Jika alasan keberadaan orang disekitar kita
adalah untuk bertahan hidup seperti yang kita pahami selama ini, itu
artinya bahwa pola pikir kita masih berada dijaman primitif, keberadaan
orang-orang disekitar kita, hanya dijadikan sebagai pelindung, seperti
manusia purba membutuhkan orang lain untuk menaklukkan alam. Kita hanya
mempersepsikan fungsi kehadiran orang lain selama ini dalam artian
fisik.
Lebih
jauh dari itu, sahabat adalah orang-orang yang terikat secara
psikologis keberadaannya. Dia bukan hanya hadir didekat kita tetapi juga
hadir dalam hati, dan terkadang kehadirannya absen didekat kita, tetapi
tetap hadir dihati. Kata pepatah “Jauh dimata dekat dihati”. Itulah
sahabat. Mungkin beberapa orang memiliki defenisi yang berbeda. Tetapi
kita akan sepakat bahwa sahabat itu tertulis dan terkenang dalam hati,
bukan sekedar hadir dalam kehidupan sehari-hari dalam penampakan fisik.
Dia memiliki sikap empati yang lebih dalam jika dibandingkan dengan
orang lain. Lebih duluan menangis daripada tangisan kemanusiaan orang
lain.
Siapa-siapa
sajakah sahabat kita selama ini? Sangat sulit diketahui siapa-siapa
saja mereka, karena dia adalah urusan hati dan kemungkinan orang yang
kita benci selama ini, itu adalah sahabat sejati, tetapi belum
menampakkan diri secara fisik. Tapi kita dapat medeteksi keberadaan
mereka dalam masalah ekstrem yang kita hadapi. Sahabat sejati ada dikala
kita bahagia ataupun sedih, dia akan ikut bahagia ataupun sedih
melebihi rasa bahagia dan kesedihan orang lain. Kalau dia tidak memiliki
rasa itu, berarti keberadaan dia selama ini didekatmu hanyalah sebuah
ilusi.
Memang benar apa kata Imam Ali ketika ditanya, siapa saja sabahatmu wahai Amirulmu’minim? Beliau menjawab, saya tidak tahu, karena saya sekarang ada diatas.
Terkadang dalam kehidupan sehari-hari kita akan berjumpa dengan
orang-orang yang “bermuka bersahabat”. Mereka sebenarnya adalah
orang-orang munafik seperti harimau berbulu domba.
Kategori sahabat adalah kedudukan yang sangat mulia dan tertinggi yang lahir dari proses yang teruji….!!!
Tidak ada komentar